Portal Kompetisi dan Beasiswa sudah pada taukan Pemenang Hadiah Nobel Kimia 2020 telah diumumkan pada rabu 7 September kemaren?.
Dilansir dari siaran pers resmi The Nobel Prize in Chemistry 2020; mereka adalah Emmanuelle Charpentier dari Max Planck Unit for the Science of Pathogens, Berlin, Jerman dan Jennifer A. Doudna dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat.
Charpentier dan Doudna adalah tokoh di balik teknologi modifikasi gen termaju saat ini yaitu CRISPR/Cas9.
Menggunakan gunting kode kehidupan, para peneliti bisa mengubah DNA hewan, tanaman dan mikroorganisme dengan presisi yang sangat tinggi dan hanya dalam hitungan minggu.
Penemuan ini juga membuka peluang untuk terapi kanker baru dan kesembuhan penyakit-penyakit yang diturunkan secara genetik. Claes Gustafsson, ketua Komite Nobel Kimia, mengatakan, ada kekuatan yang luar biasa pada alat genetik ini, yang mempengaruhi kita semua. "(CRISPR/Cas9) tidak hanya merevolusi ilmu sains dasar, tetapi juga menghasilkan inovasi dan akan memimpin menuju terobosan perawatan medis terbaru," ujarnya.
Penemuan CRISPR/Cas 9 Seperti penemuan-penemuan luar biasa lainnya, penemuan CRISPR/Cas9 juga terjadi secara tidak sengaja. Charpentier sedang mempelajari salah satu bakteri yang paling berbahaya bagi manusia, Streptococcus pyogenes, ketika dia menemukan molekul tracrRNA yang belum pernah diketahui sebelumnya.
Penelitian lanjutan yang dilakukan olehnya dan dipublikasikan pada tahun 2011 menunjukkan bahwa tracrRNA adalah bagian dari sistem imun kuno bakteri, CRISPR/Cas, yang bisa melucuti virus dengan membelah DNA virus. Pada tahun yang sama, Charpentier juga memulai kerjasama dengan Doudna, seorang pakar biokimia dengan spesialisasi RNA. Mereka berdua berhasil menciptakan ulang gunting genetik S. pyogenes di dalam tabung reaksi dan menyederhanakan komponen molekulnya agar menjadi lebih mudah digunakan.
Charpentier dan Doudna juga berhasil membuktikan bahwa teknologi ini bisa dikontrol untuk memotong molekul DNA apa pun pada bagian yang telah ditentukan, agar dapat diprogram ulang.
Charpentier dan Doudna adalah tokoh di balik teknologi modifikasi gen termaju saat ini yaitu CRISPR/Cas9.
Menggunakan gunting kode kehidupan, para peneliti bisa mengubah DNA hewan, tanaman dan mikroorganisme dengan presisi yang sangat tinggi dan hanya dalam hitungan minggu.
Penemuan ini juga membuka peluang untuk terapi kanker baru dan kesembuhan penyakit-penyakit yang diturunkan secara genetik. Claes Gustafsson, ketua Komite Nobel Kimia, mengatakan, ada kekuatan yang luar biasa pada alat genetik ini, yang mempengaruhi kita semua. "(CRISPR/Cas9) tidak hanya merevolusi ilmu sains dasar, tetapi juga menghasilkan inovasi dan akan memimpin menuju terobosan perawatan medis terbaru," ujarnya.
Penemuan CRISPR/Cas 9 Seperti penemuan-penemuan luar biasa lainnya, penemuan CRISPR/Cas9 juga terjadi secara tidak sengaja. Charpentier sedang mempelajari salah satu bakteri yang paling berbahaya bagi manusia, Streptococcus pyogenes, ketika dia menemukan molekul tracrRNA yang belum pernah diketahui sebelumnya.
Penelitian lanjutan yang dilakukan olehnya dan dipublikasikan pada tahun 2011 menunjukkan bahwa tracrRNA adalah bagian dari sistem imun kuno bakteri, CRISPR/Cas, yang bisa melucuti virus dengan membelah DNA virus. Pada tahun yang sama, Charpentier juga memulai kerjasama dengan Doudna, seorang pakar biokimia dengan spesialisasi RNA. Mereka berdua berhasil menciptakan ulang gunting genetik S. pyogenes di dalam tabung reaksi dan menyederhanakan komponen molekulnya agar menjadi lebih mudah digunakan.
Charpentier dan Doudna juga berhasil membuktikan bahwa teknologi ini bisa dikontrol untuk memotong molekul DNA apa pun pada bagian yang telah ditentukan, agar dapat diprogram ulang.
Terpercaya dan berpengalaman di Indonesia
ReplyDeleteDepo/wd hanya 15rb saja.. mari daftar Ajoqq*c0m
Sedia deposit pulsa juga (min 20rb)
ada 9 permainan poker menarik di AJOQQ :D
ReplyDeleteayo segera bergabung dan dapatkan bonusnya :D
WA : +855969190856